Container Icon

Maafkan masa lalumu, ceriakan hari ini mu, dan tawakalkan masa depanmu. Fighting salma!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ini adalah keluargaku tercinta





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Renca Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan          : SMK NEGERI 1 KOTA SOLOK
Kelas                              : X
Semester                         : 1 (GANJIL)
Program Keahlian           : TEKNIK ELEKTRONIKA
Mata Pelajaran                : Menerapkan Dasar–Dasar Kelistrikan
Jumlah Pertemuan          : 1 x pertemuan

A.       Kompetensi Inti:
1.         Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.         Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.         Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang  ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.         Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.       Kompetensi Dasar
1.1  Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan percaya diri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata.
1.2  Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
1.3  Menjelaskan arus,tegangan dan tahanan listrik

C.       Indikator 
1.      Kognitif :
a         Produk (Penggalan materi 1)
1)      Mengidentifikasi jenis rangkaian resistor
2)      Menjelaskan konsep rangkaian seri resistor
3)      Menjelaskan konsep rangkaian parallel resistor
4)      Menjelaskan konsep rangkaian campuran resistor
b        Proses (Penggalan materi 2)
1.      Menghitung rangkaian seri resistor
2.      Menghitung rangkaian parallel resistor
3.      Menghitung rangkaian campuran resistor

2.      Keterampilan :(Penggalan materi 3)
a         Menghitung rangkaian seri resistor sesuai prosedur
b        Menghitung Rangkaian parallel resistor sesuai prosedur
c         Menghitung rangkaian campuran resistorsesuai prosedur

D.       Tujuan Pembelajaran      :

1.         Kognitif :
a        Produk
1)       Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan Konsep rangkaian seri resistor.
2)      Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu menjelaskan konsep rangkaian parallel resistor
3)      Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu menjelaskan konsep rangkaian campuran resistor

b        Proses
Setelah pembelajaran berakhir, siswa dapat :
1)      Menghitung nilai resistansi total dari rangkaian seri resistor
2)      Menghitung nilai resistansi total dari  rangkaian parallel resistor
3)      Menghitung nilai resistansi total dari  rangkaian campuran resistor

2.         Keterampilan :
a.         Setelah pembelajaran berakhir, siswa mampu :
1)      Menghitung nilai resistansi total dari rangkaian seri resistor sesuai prosedur
2)      Menghitung nilai resistansi total dari rangkaian parallel sesuai prosedur
3)      Menghitung nilai resistansi total dari rangkaian parallel sesuai prosedur

E.       Materi Ajar                         :   Rangkaian Resistor
                                                   
F.        Alokasi Waktu                     :   1 x 40 menit

G.      Model dan Metode Pembelajaran : Model Pembelajaran Langsung (MPL) dan Kooperatif

H.      Kegiatan Pembelajaran

A.     Pendahuluan
Kegiatan
Penilaian oleh Pengamat
Catatan Pengamat
1
2
3
4
1.    Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah dan berdoa (Fase 1)
2.    Mengcek kehadiran peserta didik (Fase 1)
3.    Memotivasi siswa dengan menayangkan gambar aplikasi rangkaian seri dan parallel dalam kehidupan sehari-hari (Fase 1)
4.    Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk, proses, psikomotorik, keterampilan sosial dan perilaku berkarakter(Fase 1)












B.     Inti
Kegiatan
Penilaian oleh Pengamat
Catatan Pengamat
1
2
3
4

1.    Guru menyampaikan materi tentang rangkaian seri, paralel dan campuran resistor. (Fase 1)
2.    Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok yang berjumlah 2 - 4 orang serta  membagikan komponen resistor dan  papan breadboard.(Fase 2)
3.    Membimbing siswa melakukan cara membuat rangkaian seri dan parallel resistor pada papan breadboard
4.    Mengajak siswa menghitung resistansi total dari rangkaian seri dan paralel resistor dengan mengggunakan software assistan.(Fase 3)
5.    Mengajak siswa menghitung rangkaian campuran resistor dan menganalisanya bersama-sama
6.    mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik (Fase 4)
7.    Pelatihan lanjutan dan penerapan tentang apa yang telah dipelajari para siswa, diberikan oleh guru dengan cara memberikan tugas kepada para siswa dan menjawab pertanyaan yang relevan. (Fase 5)






C.     Penutup
Kegiatan
Penilaian oleh Pengamat
Catatan Pengamat
1
2
3
4
1.    Bersama siswa, guru menyimpulkan materi pelajaran
2.    Melakukan penilaian dan/atau refleksi terha-dap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
3.    Memberi tugas kepada siswa untuk mengulang kembali pelajaran tentang Rangkaian Resistor di rumah






I.         Penilaian Hasil Belajar
1.      LP1       : Sikap Prilaku Karakter
2.      LP2       : Sikap Sosial
3.      LP3       :     Produk dilengkapi kunci LP1
4.      LP4       :     Proses
5.      LP5       :     Keterampilan


J.        Sumber Pembelajaran
1.      Modul Dasar – Dasar Kelistrikan
2.      Silabus
3.      LKS
4.      Alat : Komputer

Daftar Pustaka
Siswoyo. 2008. Teknik Listrik Industri

Silabus Teknik Audio Video SMK Negeri 1 Mandau 2010
Silabus Materi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan SMK Negeri 1 Mandau



Mengetahui                                                                        Padang,    
Kepala Sekolah,                                                                Guru,



S U G I T O, S.Pd. M.Si                                                   SALMANILA
NIP.19630323198011002                                                 NIM. 1203044









  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

blok penerima FM


LAPORAN PRATIKUM
TEKNIK AUDIO DAN RADIO
BLOK PENERIMA FM
OLEH
SALMANILA/1203044
A.    Tujuan :
Setelah pratikumini siswa iharapkan dapat:
  1. Mengetahui blok rangkaian fungsi dari bagian penerima radio FM.
  2. Mengetahui krakteristik kerja rangkain penerima FM.
  3. Melihat besaran bentuk sinyal dari masing-masing bagian pada penerima FM.
B.     Alat dan Bahan:
Alat dan bahan yang ibutuhkan pada pratikum kali ini adalah:
  1. Trainer penerima FM
  2. Osiloskop
  3. RFG  
  4. Mulitimeter
  5. Toolset
  6. Kabel listrik
  1. Teori Pendukung
Radio komunikasi FM merupakan radio broadcast yang banyak digunakan. Dibandingkan dengan jenis radio komunikasi yang lainnya dikarenakan suara yang dihasilkan jauh lebih bersih dibandingkan yang lainnya dan gangguan dari noise terhadap sinyal informasi yang dihasilkan jauh lebih rendah dibandingkan radio siaran lain. Radio komunikasi FM bekerja pada spektrum frekuensi VHF 88-108 MHz dengan jenis modulasi frekuensi (FM). Pada system komunikasi broadcast FM selain suara yang dihasilkan lebih bersih juga menggunakan system stereo yang akan menghasilkan suara lebih bagus dibandingkan dengan system mono sesuai dengan format  system audio yang banyak dikembangkan yaitu format audio stereo.
 
Gambar 1.Blok diagram penerima FM mono.
Bagian antena (Aerial) berfungsi menerima sinyal gelombang elektromagnetik di udara yang berasal dari stasiun pemancar dan merubahnya menjadi gelombang listrik dan diteruskan kebagian penala. Bagian RF, Mixer dan Oscilator berfungsi sebagai bagian penala (tuning) yang berfungsi memilih siaran yang diinginkan dan akan menghasilkan frekuensi IF sebesar 10,7 MHz. Bagian  ini disebut juga dengan frekuensi converter, karena bagian ini merubah besaran frekuensi yang diterima di antenna yang berkisaran antara frekuensi  88-108 MHz menjai frekuensi antara IF sebesar 10,7MHz.
Penguat IF memperkuatkan frekuensi antara 10,7 MHz yang berasal dari bagian penala dan besarannnya disesuaikan engan bagian berikutnya ari blok diagram.
FM demodulator atau yang dikenal juga dengan De-Empasis berfungsi memisahkan sinyal carier dengan sinyal suara. Pada bagian ini sinyal dihasilkan sudah murni sinyal audio,bukan sinyal yang masih termodulasi yaitu sinyal yang masih tercampur antar audio dan sinyal carier.
AF Voltage Amplifier dan AF Power Ampifier merupakan bagian penguat suara yang akan memperkuatkan sinyal suara dan menggerakkan loadspeaker sehingga menghasilkan getaran suara yang dapat didengarkan oleh telinga manusia dan pada system stereo bagian ini teriri dari dua buah penguat yang akan menggerakkan dua buah loadspeaker.
Blok diagram Penerima FM Stereo
Di dalam radio penerima, pesan asli yang dipindahkan ke bagian frekuensi pembawa diproses dan dideteksi sehingga diperoleh kembali sinyal pesan asli yang dikirimkan oleh pemancar FM. Proses pengembalian pesan asli dari bagian frekuensi pembawa ini dapat dinikmati setelah melalui beberapa tahapan proses pada tiap bagian blok diagram radio penerima FM.
Berikut ini gambar Blok diagram radio penerima FM :
 
1. Antena Penerima.
Antena dapat bersifat omnidirectional (ke segala arah) untuk pemakaian umum atau sangat terarah untuk komunikasi titik ke titik. Gelombang yang merambat dari pemancar menginduksi tegangan lemah dalam antena penerima. Besarnya amplitudo tegangan antena yang terinduksi antara beberapa puluh milivolt sampai kurang dari 1 mikrovolt, tergantung pada berbagai kondisi. Pada penerima FM komersial banyak digunakan antena omnidirectional 1/4 lamda (panjang gelombang) untuk pemakaian umum dengan menggunakan chasis pesawat sebagai pentanahan.
2. Penguat Tala RF.
Tingkat ini menaikkan daya sinyal ke tingkat yang cocok untuk masukan ke pencampur (mixer) dan membantu mengisolasi osilator lokal dari antena. Tingkat ini tidak memiliki tingkat pemilahan frekuensi yang tinggi, tetapi berperan untuk menolak sinyal-sinyal yang sangat jauh dari saluran yang diinginkan. Tingkat daya sinyal ini perlu dinaikkan sebelum dicampurkan, karena adanya derau yang tidak diinginkan masuk ke tingkat pencampur.
3. Osilator Lokal.
Osilator lokal dalam penerima ditala untuk menghasilkan frekuensi fLO yang berbeda dengan frekuensi sinyal datang fRF sebesar frekuensi intermediate (antara) fIF. Dengan demikian fLO adalah sama dengan fRF + fIF atau fRF – fIF. Pada banyak penerapan, seringkali digunakan frekuensi osilator lokal fLO lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi sinyal datang fRF, sehingga berlaku persamaan fLO = fRF + fIF atau fIF = fLO – fRF.
4. Mixer.
Merupakan pencampur, alat tidak linear yang menggeserkan sinyal yang diterima pada fRF ke frekuensi intermediate fIF. Modulasi pada pembawa yang diterima juga diubah ke frekuensi intermediate.
5. Penguat Tala IF.
Berfungsi menaikkan sinyal ke tingkat yang cocok untuk dideteksi dan menyediakan sebagian besar pemilahan frekuensi yang diperlukan untuk “melewatkan” sinyal yang diperlukan dan menyaring keluar (filter) sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang terdapat dalam keluaran pencampur. Karena rangkaian penguat tala IF selalu bekerja pada frekuensi tetap (fIF), maka sering digunakan filter-filter keramik atau kristal untuk dapat melakukan pemilahan yang baik.
6. Pembatas Penguat Tala IF.
Berfungsi membatasi sinyal keluaran dari penguat tala IF. Pada blok diagram radio  penerima FM di atas, pembatasan ini berfungsi untuk mendapatkan nilai linear dari sinyal IF sebelum masuk ke Detektor yang sering berupa rangkaian Diskriminator fasa. Penguat tala IF dan Pembatas Penguat Tala IF membentuk  sebuah rangkaian BPF dengan Band Width 150 kHz pada nilai tengah 10,7 MHz.
7. Detektor AGC.
Automatic Gain Control. Merupakan umpan balik negatif dengan mencuplik amplitudo sinyal dari penguat IF untuk menggerakkan rangkaian AGC yang selanjutnya mengendalikan gain dari Penguat Tala RF dan Penguat Tala IF.
8. Diskriminator.
Pada dasarnya merupakan detektor FM yang berfungsi memulihkan sinyal pesan asli dari masukan IF termodulasi. Detektor jenis ini mendeteksi simpangan frekuensi (deviasi frekuensi) pada sinyal pembawa termodulasi FM dan mengubahnya menjadi beda tegangan pada keluarannya.
9. AFC.
Automatic Frequency Control bekerja berdasarkan feedback negatif yaitu dengan diturunkan sebuah sinyal yang besarnya sebanding dengan deviasi rata-rata dari frekuensi tengah yang diterima pada titik tengah Band Pass IF penerima. Sinyal ini digunakan untuk mengubah reaktansi sebuah varaktor pada rangkaian osilator untuk menggeser frekuensinya, sehingga cukup untuk mengimbangi deviasi dan membawa sinyal tersebut kembali ke tengah Band Pass IF.
10. De-Emphasis.
Pada Blok Diagram radio FM, rangkaian ini berfungsi menekan kebisingan penerimaan akibat penerapan pre-emphasis pada pemancar dengan 6 dB/Oktaf, dengan demikian jaringan kebisingan dapat diratakan pada sisi keluarannya.
11. Volume dan Penguat Audio.
Bertugas menaikkan tingkat daya sinyal audio keluaran detektor setelah melalui de-emphasis ke harga yang cocok untuk menggerakkan pengeras suara.
12. Pengeras Suara (Loudspeaker).
Mengubah informasi sinyal listrik audio kembali ke bentuk aslinya yaitu gelombang suara. Dalam praktek, banyak sekali variasi dari sistem penerima radio FM yang dapat dijumpai, sehingga tidak satupun diagram blok radio fm yang dapat dianggap khas.
Rangkaian Radio Penerima FM Stereo
 
Rangkaian radio penerima FM stereo diatas dapat diuraikan dalam 3 bagian urutan sebgai berikut.

Bagian FM Tuner, bagian ini berfungsi untuk memilih pancaran gelombang radio dari pemancar radio FM. Rangkaian tuner FM pada rangkaian diatas menggunakan IC TDA7021 yang merupakan receiver FM dengan teknologi Micro Tuning Sistem (MTS) dan penguat IF (Intermediate Frequency) dengan sistel FLL (Frequency Locked Loop) dengan frekuensi IF 76 KHz. Rangkaian tuner ini memberikan output berupa sinyal informasi dari pemancar radio FM yang masih mono.

Bagian Demodulator FM Stereo, bagian ini berfungsi untuk memulihakan kanal stereo sinyal informasi yang dipancarkan oleh pemancar FM stereo. Rangkaian demodulator FM stereo ini menggunakan IC TD7040 yang merupakan decoder FM stereo tipe PLL (Phase Locked Loop).

Bagian Penguat Audio, rangkaian ini berfungsi untuk menguatkan sinyal audio (sinyal informasi) stereo agar bisa menggerakan loud speaker. Rangkaian penguat audio dibagun menggunakan penguat audio IC TDA7050 yang merupakan penguat audio dengan tegangan kerja rendah (Low Voltage Amplifier) stereo.

Rangkaian radio penerima FM stereo diatas dilengkapi dengan pengatur level sinyal audio (volume control) menggunakan potensiometer stereo 22 KOhm.
  1. Langkah kerja Pratikum
  1. Melengkapi peralatan dan bahan pratikum yang akan digunakan ,memeriksa terlebih dahulu peralatan dan memastikan dalam keadaan bekerja.
  2. Merakit dan menginstalasi trainer penerima FM engan benar.
  3. Mencari salah satu siaran yang paling bersih.
  4. Melakukan pengukuran pada keluaran dari bagian tuner yang akan menghasilkan IF sebesar 10,7 KHz dan menggambarkan bentuk sinyal dan mencatat pada table berikut ini.
  5. Melakukan pengukuran pada bagian keluaran IF Amplifier, membandingkan sinyal keluaran sinyal yang masuk pada bagian ini.Apa yang diperkuatkan dan berapa penguatan pada bagian ini.
  1. Pada bagian FM Demodulator terjadi pemisahan antara sinyal carrier dengan sinyal informasi  lakukan pengamatan dan gambarkan bentuk dari keluaran rangkaian ini?
  2. Pada bagian terakhir melakukan pengukuran pada bagian audio, brerapa kali penguatan yang ilakukan pada bagian ini? Dan menggambarkan bentuk sinyal outputnya.
  1. Evaluasi / Penugasan
  1. Pada system penerima stereo paa bagian mana terjadi pemisahan sinyal kanal suara stereo,apa nama bagiannya? Lakukan pengukuran untuk masing-masing kanal pada keluaran tersebut? Gambarkan bentuk kedua sinyal dari masing-masing bagian.
  2. Buatkan blok diagram penerima FM stereo sesuai dengan trainer anda?


  1. Apa fungsi rangkain AFC pada penerima FM? Dan jelaskan prinsip kerjanya?
Jawab: rangkaian AFC digunakan untuk mengubah reaktansi sebuah varaktor pada rangkaian osilator untuk menggeser frekuensinya, sehingga cukup untuk mengimbangi deviasi dan membawa sinyal tersebut kembali ke tengah Band Pass IF.
  1. Kenapa pada penerima FM kualitas audio lebih bagus dibandingkan dengan penerima AM?
Jawab: karena pada penerima FM modulasi  yang  digunakan  modulasi  frekuensi,  yaitu  sinyal  termodulasi  frekuensi bervariasi mengikuti variasi amplitudo sinyal infotmasi. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga di pilih untuk sebagai modulasi standart untuk frekuensi tinggi.Noise lebih kecil dan (kualitas lebih baik .Daya yang dibutuhkan lebih kecil.
  1. Jika Δf pemancar FM sebesar 200 KHz tentukan banyaknya kanal siaran dari stasiun pemancar pada spectrum frekuensi FM?
  1. Kesimpulan
  1. Sistem radio AM dan FM sama-sama menggunakan prinsip heterodyne.
  2. Beberapa bagian blok diagram penerima AM seperti AGC dapat juga digunakan pada penerima FM.
  3. Perbedaan Radio AM dan Radio FM – Dilihat dari jenis modulasinya radio penerima dibedakan dalam  dua macam yaitu  Radio  AM  jika  modulasi  yang  digunakan  modulasi  amplitudo  yang mempunyai  sifat  amplitudo  sinyal  termodulasi  bervariasi  mengikuti  variasi amplitudo sinyal informasi. Radio penerima jenis yang kedua adalah radio FM jika modulasi  yang  digunakan  modulasi  frekuensi,  yaitu  sinyal  termodulasi  frekuensibervariasi mengikuti variasi amplitudo sinyal infotmasi.
  4. Frekuensi pembawa radio modulasi  amplitudo  (AM)  dalam  cakupan  535  sampai  1605  kHz.  Pembawa frekuensi  dari  540  sampai  1600  kHz  ditandai  dengan  interval  10  kHz.  Radio  FM mempunyai  band  dari  88  sampai  108  MHz  antara  televisi  kanal  6  dan  7    VHF. Stasiun  FM  ditandai  dengan  frekuensi  senter  pada  200  kHz  pemisahan  dimulai pada 88,1 MHz untuk maksimum 100 stasiun. Stasiun FM ini mempunyai deviasi maksimum 75 kHz dari frekuensi senter upper 25 kHz dan lower “jalur pemandu’ untuk meminimkan interaksi dengan pengaturan band frekuensi.
  5. Informasi dipancarkan dari stasiun radio AM,  secara listrik gambaran suara (yang  diambil  dari  mikropon  atau  sumber  program  lain)  digunakan  untuk memodulasi  amplitudo  gelombang  pembawa  kemudian  dipancarkan  dari  antena pemancar  stasiun  radio.  Ini  kontras  dengan  radio  FM  dimana  sinyal  digunakan untuk modulasi frekuensi pembawa. Spektrum frekuensi antara 535 kHz dan 1605 kHz dan gelombang pembawa dipisahkan dengan 10 kHz.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS