Container Icon

tone kontrol



NAMA           : SALMANILA
NIM/BP          :1203044/2012
MAKUL         :PRAKTEK TEKNIK AUDIO DAN RADIO
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
A.    Tujuan:

Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:

1.      Merakit rangkaian Tone Control (Pengatur Nada) dan Power Aplifier.
2.      Mengetahui fungsi rangkaian Tone Control pada sistem audio
3.      Mengetahui karakteristik kerja rangkaian Tone Control pada sistem audio
4.      Melihat respon frekuensi dan penguatan yang dapat dilakukan oleh rangkaian
            Tone Control.

B.     Alat dan Bahan:

Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah:

1.      Osiloskop Dual Beam = 1 set
2.      Multimeter = 1 set
3.      AFG = 1 set
4.      Kit Power Amplifier + Tone Control = 1 set
5.      Loudspeaker = 1 buah
6.      Kabel listrik = secukupnya
7.      Audio Player = 1 set

C.    Teori Pendukung

            Rangkaian penguat audio yang baik yaitu rangkaian yang mampu memperkuatkan
sinyal pada range frekuensi audio yaitu frekuensi 20 Hz sampai 20 KHz dan pada saat
melakukan penguatan tanpa terjadinya cacat dengan nois yang sekecil mungkin.
Range frekuensi ini juga tergantung dari kemampuan dari loudspeaker. Jika
loudspeaker bekerja pada frekuensi Full Range (20 Hz – 20 Khz) ini sangat baik
sekali, karena akan di dapat nada yang dinamis pada frekuensi full range. Tapi jika
hanya frekuensi tertentu saja yang mampu di reproduksi oleh loudspeaker, maka
penggunaan tone control memungkinkan untuk membatasi frekuensi tertentu.

            Tone control merupakan rangkaian pengatur nada yang terdiri dari rangkaian filter,
yaitu Low Pass Filter (LPF) dan Figh Pass Filter (HPF) maupun Band Pass Filter.
Sebelum sinyal dikuatkan oleh rangkaian Power Aplifier, rangkaian tone control
bekerja dengan mengatur nada yang akan dilewatkan pada rangkaian power amplifier,
sehingga akan di dapatkan nada sesuai dengan respon frekuensi pada loudspeaker dan
akan di dapatkan hasil (suara) pada loudspeaker yang sesuai dengan keinginan
pengguna.
Gambar 1. Blok Rangkaian Audio Amplifier


 






D.    Langkah Kerja Praktikum

1.      Lengkapilah peralatan dan bahan praktikum yang akan digunakan, periksa
terlebih dahulu peralatan dan pastikan komponen dalam keadaan baik dan
bekerja.
2.      Rakitlah rangkaian Power Amplifier dan Tone Control, sesuaikan dengan skema
rangkaian seperti pada gambar di bawah, kemudian berikan tegangan dan
hidupkan rangkaian sehingga output power amplifier menghasilkan bunyi saat
input disentuh dengan tangan.



Gambar 2. Skema Power Amplifier dengan Tone Control
 Atur pengaturan nada volume, Bass dan trable pada posisi tengah.
4. Hubungkan AFG pada bagian input rangkaian amplifier serta hubungkan ke
chanel 1 osiloskop dan output pada chanel 2 pada osiloskop
5. Atur input AFG pada posisi 1 KHz dengan amplitudo sebesar 50 mVp-p, berapa
tegangan output yang dihasilkan ?................ Vp-p, dan tentukan juga beda fase
= ................o
. (Gambarkan bentuk signal)
6. Atur volume hingga menghasilkan sinyal output yang dapat terbaca dan tidak
cacat .......................... Vp-p. Berapa besar penguatan dari rangkaian yang anda
gunakan ...............dB
7. Ulangi langkah 6, aturlah posisi tone control dan ukur tegangan output (Volume
dan Amplitudo AFG tidak dirubah). Isilah tabel pengamatan berikut ini:
a.       Kondisi Potensio Tone Control, Bass = Minimum, High = Minimum
Frekuensi input
Vo=100mVp-p
Besar tegangan output/Vo
Sinyal pada speaker
keterangan
100hz
500mVp-p
Hanya melewatkan
250hz
2Vp-p
Frekuensi rendah
500hz
3.8 Vp-p

750hz
4.6Vp-p

1000hz
4.8Vp-p

1500hz
4.8Vp-p

2000hz
5.5Vp-p

5000hz
2.6Vp-p

10000hz
1.6Vp-p

15000hz
2.4Vp-p


b. Kondisi Potensio Tone Control, Bass = Min, High = Tengah
Frekuensi input
Vo=100mVp-p
Besar tegangan output/Vo
Sinyal pada speaker
keterangan
100hz
0.4Vp-p
cacat
250hz
1.9Vp-p
cacat
500hz
4.8 Vp-p
cacat
750hz
7.2Vp-p
cacat
1000hz
9.2Vp-p
cacat
1500hz
10.2Vp-p
cacat
2000hz
10.6Vp-p
cacat
5000hz
10.4Vp-p
cacat
10000hz
11.2Vp-p
Hanya melewatkan
15000hz
9.2Vp-p
Frekuensi tinggi
20000hz
8Vp-p

c. Kondisi Potensio Tone Control, Bass = Tengah, High = Min
Frekuensi input
Vo=100mVp-p
Besar tegangan output/Vo
Sinyal pada speaker
keterangan
100hz
0.6Vp-p

250hz
6Vp-p

500hz
6 Vp-p

750hz
6Vp-p

1000hz
6.2Vp-p

1500hz
5.8Vp-p

2000hz
5.2Vp-p

5000hz
2.6Vp-p

10000hz
1.3Vp-p

15000hz
0.76Vp-p

20000hz
0.44Vp-p


E.      ANALISA
1.      Pada input AFG 1KHz dengan ampliltudo sebesar 50mVp-p besarnya tegangan ouput yang dihasilkan adalah 1.4Vp-p sementara beda fase antara sinyal input dengan sinyal output adalah sebesar 335°.
2.      Setelah mengatur volume yang tidak cacat menghasilkan sinyal ouput yangt dapat terbaca yang tidak cact adlah sebesar 10.8Vp-p dengan sinyal input sebesar 0.14Vp-p. Dengan demikian dapat docari besarnya penguatannya yaitu sebesar :
Av = 20 log Vo/Vi
      = 20 log 10.8/0.14
      = 20 log 77.14
      = 20 X 1.88
      =37.6 dB
F.      KESIMPULAN
1.      Berdasarkan pratikum yang telah saya lakukan dapat disimpulkan bahwa tone control merupakan rangkaian pengatur nada yang terdiri dari rangkaian filter,
Yaitu Low Pass Filter (LPF) dan Figh Pass Filter (HPF) maupun Band Pass Filter.
2.      Sebelum sinyal dikuatkan oleh rangkaian Power Aplifier, rangkaian tone control bekerja dengan mengatur nada yang akan dilewatkan pada rangkaian power amplifier, sehingga akan di dapatkan nada sesuai dengan respon frekuensi pada loudspeaker dan akan di dapatkan hasil (suara) pada loudspeaker yang sesuai dengan keinginan pengguna.
3.      Besarnya penguatan yang didapat dari rangkaian tersebut adalah 37.6dB



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar